Lagi suka-sukanya sama lagu One Republic yang baru, Good Life.
This has gotta be the good life,
this has gotta the good life,
this could really be a good life, good life.
Harmonisasi yang dihasilkan dari musik, lirik, dan vokalnya benar-benar catchy dan memorable, selalu terngiang di pikiran. Sebuah lagu yang dikemas dengan sangat 'cantik', musik yang 'cantik' juga lirik yang mampu menyadarkan diri bahwa "This is really a good life", menurut saya.
Ada satu penggalan liriknya yang membuat saya tersentuh dan sempat berkali-kali saya jadikan tweet. Bagus soalnya. Dalam juga maknanya. Here it is.
We are God of stories, but tell me, what there is to complain about?
Penggalan lirik ini mengingatkan saya pada salah satu ayat yang ada di kitab suci agama saya, Alquran. Kalau tidak salah surat Ar Rahman, di mana berkali-kali ayatnya disebutkan. Kira-kira artinya seperti ini, "Maka, nikmat Tuhan yang mana lagi yang ingin kau dustai?" Lebih kurang seperti itu. Maknanya persis sama ya sama penggalan lirik tadi. Seakan memberitau kita kembali soal hidup yang sudah seharusnya disyukuri, apapun keadaan yang dihadapi.
Tapi ya namanya juga manusia, kalau kata seorang teman, manusia itu perpaduan utuh dari ketuhanan, kehewanan, dan keiblisan. Jadi segala emosi ada di dalam diri manusia. Tinggal pribadi masing-masing saja yang harus mengarahkan -memang sudah seharusnya mengarahkan- diri pada salah satu dari tiga hal tadi.
This has gotta be the good life,
this has gotta the good life,
this could really be a good life, good life.
Harmonisasi yang dihasilkan dari musik, lirik, dan vokalnya benar-benar catchy dan memorable, selalu terngiang di pikiran. Sebuah lagu yang dikemas dengan sangat 'cantik', musik yang 'cantik' juga lirik yang mampu menyadarkan diri bahwa "This is really a good life", menurut saya.
Ada satu penggalan liriknya yang membuat saya tersentuh dan sempat berkali-kali saya jadikan tweet. Bagus soalnya. Dalam juga maknanya. Here it is.
We are God of stories, but tell me, what there is to complain about?
Penggalan lirik ini mengingatkan saya pada salah satu ayat yang ada di kitab suci agama saya, Alquran. Kalau tidak salah surat Ar Rahman, di mana berkali-kali ayatnya disebutkan. Kira-kira artinya seperti ini, "Maka, nikmat Tuhan yang mana lagi yang ingin kau dustai?" Lebih kurang seperti itu. Maknanya persis sama ya sama penggalan lirik tadi. Seakan memberitau kita kembali soal hidup yang sudah seharusnya disyukuri, apapun keadaan yang dihadapi.
Tapi ya namanya juga manusia, kalau kata seorang teman, manusia itu perpaduan utuh dari ketuhanan, kehewanan, dan keiblisan. Jadi segala emosi ada di dalam diri manusia. Tinggal pribadi masing-masing saja yang harus mengarahkan -memang sudah seharusnya mengarahkan- diri pada salah satu dari tiga hal tadi.
No comments:
Post a Comment