Monday, April 11, 2011

ANTOLOGIKU

Greatest inspired by Kahlil Gibran.


Marterpiece dan seorang puitis ini sangat memberikan inspirasi yg besar buat puisi2 karyaku ini. Ide penulisannya selalu diawali setelah selesai membaca karya2nya, so inspiring and touchy :) Berharap kegemaran 'masa laluku' yg doyan bikin puisi ini bisa muncul lagi, semoga.
Puisi2 di bawah ini jg udah lumayan lama, kelas 2 SMA dan berhenti sejak mulai kuliah. Jadi maklum klo ada beberapa yg kesannya berlebihan :D



SAJAKKU BUKAN TANGISAN
Sajakku bukan tangisan
yang selalu mengalun sendu
di atas putihnya kertas
yang selalu terurai lepas
dari pena kalutku
yang selalu tercurah 
dari tangisanku


Sajakku bukan tangisan
Sajakku tetap sajakku

yang terlukis dari tegarku
yang kan tetap abadi 
bukan sebagai tangisan


HIDUP
Lihatlah di sana!
Kanvas putih tanpa noda
Menanti jari-jari lembut
menoreh goresan indah
Akankah terus menanti
jika tiada yang peduli?
Semua enggan menoreh
bahkan memandangnya

Namun akankah terlihat indah
jika tanpa goresan warna?
Akankah menjadi berarti
jika tanpa makna padanya?


SAJAK SANG PECINTA
Kuingin merindu
namun ku ragu...
Akankah ada balasan di sana?

Kuingin mencinta dan akuinya
namun ku takut...
Akan menyakiti dan tersakiti

Adakah tempat buatku 
untuk bertahta dalam singgasana kenyataan
yang tak akan melukai?


GADUH

Selubung awan kelabu yang kian kelam
Mencengkeramku erat
Kelambu-kelambu malam
Melindungiku dari usikan hati yang gaduh
Saat diri ini kalut akan kemunafikan
Kupandangi permata-permata di dalam kotak kaca
Menyerupai dirimu yang dingin
Di balik itu pula,
Berkilauan kecupan mantra yang dingin
Selama hidup ini...
Hanya cinta dan senyum yang kupunya
Aku hanya bisa mencinta dan tersenyum
Karena itulah aku bertahan hidup
Dan pergi dengan berselimutkan kenangan
Yang akan kupeluk,
Hingga saat hatiku hidup kembali.....
(pernah menang di sayembara puisi radio:D)


NANTIKAN NANTI!
Remang gelap malam menerangi
Tudung awan hitam menambah kelam
Tanpa pancaran sang rembulan kini
Dan kerlip kecil bintang malam

Rinai hujan membasahi
Merangkul erat dan selimuti diri
Gigilan beku ruh hati merantai
Pekik derita siksa menjadi saksi

Kapankah semua akan mengakhiri?
Akankah ini terakhiri?
Dan berhenti menyiksa diri?
Ataukah derita lain menanti dan akan menghampiri?
(terinspirasi saat aceh sering mati listrik)


SAMUDRA KEABADIAN
Kala diri terapung di atas lautan hidup
Mencari labuhan yang tak kunjung tertatap
Senandung lirihan hati
Menebar bak melodi-melodi surgawi
Nyanyian udara malam
Mengiring senandung hati
Hingga bisikan ketiadaan menghampiri
Menghembus sihir kesunyian ke liang dengar
Menghadirkan ketakutan,
Dan merambat di tubuh sang laut
Laksana bulan melewati langit malam

Ku terus merambat menanti ranting-ranting pagi
Menampakkan wujudnya
Dan membuatku menari
Di bawah awan yang ditaburi sinar mentari
Dan menelantarkanku
Pada samudra keabadian.


CINTA SEJATI
Cinta sejati tak mengenal diri
Cinta sejati tak mengenal hasrat
Sekalipun membeku dalam bongkahan es
Akan tetap abadi dalam kenangan
Bayang-bayang yang kian kabur
Sekalipun nyawa tinggal di ujung rasa
Akan tetap ada hingga jurang kematian
Berkabung dalam hidup

Diri yang tak pernah akan mengerti
Makna cinta sejati
Peluh menghujani, rintikan airmata
Tertegun kalut tak memahami
Cinta sejati bahkan tak mengenal rasa
Cinta akan tetap abadi
Sekalipun samudra dunia
Menelan untaian hati dan kasih
Cinta sejati....
Akan mengampiri.
(terinspirasi setelah nonton film Titanic -___-')


GADIS CERMIN 
Kupandangi cermin yang telah berdebu
Di sana, bayang-bayang kenangan yang kian kabur
Terpancar dari cermin bekas itu
Kuingin melupa, tapi ku tak mampu
Perlahan,
Kulihat sosok gadis di cermin maya itu
Matanya berkilauan bening kaca
Debu cermin menimpa sosoknya
Rinai bening itu
Membasahi pipinya yang merah
Siapa gadis malang itu?
Andai kubisa membantunya
Menghapus bening-bening itu
Namun aku tak bisa menembusnya
Ia berada jauh di dalam sana
Ia berada jauh, jauh, dan terus menjauh
Hingga kutemukan sosok yang ku kenal!
(ini pas lagi bercermin :D)


KUTIPAN
KECANTIKAN adalah apa yang kamu dapat dari dirimu sendiri, dan apabila kamu melihatnya, kamu ingin memberi bukan menerima (Kahlil Gibran)

No comments:

Post a Comment